Walaupun bisnis model peminjaman peer-to-peer seperti Lending Club ini sangat menarik dan berpotensi besar, untuk melakukan bisnis model yang sama di negara berkembang seperti Indonesia ada beberapa tantangan. Pertama, sistem ini membutuhkan infrastruktur online banking yang solid dan menyeluruh. Kedua, sistem pengecekan kredit di Amerika Serikat, karena faktor kuatnya infrastruktur online tadi, sangat canggih dan dapat merefleksikan kredibilitas kredit tiap-tiap orang. Sistem credit score di Amerika secara singkat memberikan suatu angka nilai pada setiap orang. Apabila nilainya terlalu rendah kredit bisa tidak perlu diberikan atau diberikan dengan bunga yang sangat tinggi. Sistem BI Check di Indonesia memberikan fungsi yang hampir sama namun tidak memberikan info yang terlalu detail. Faktor terakhir yang dapat mempengaruhi perkembangan perusahaan semacam ini adalah regulasi dari pemerintah. Contoh yang paling nyata sudah terjadi pada Lending Club sendiri. 5 tahun yang lalu Lending Club sempat berkembang sangat pesat, namun regulasi baru dari SEC (semacam OJK) menghambat perkembangan mereka.