Thursday, February 05, 2015 15:01 WIB
Swasta Tidak Tertarik Tawaran Pemerintah Untuk Kelola Bandara
Ipotnews – Tawaran pemerintah untuk mengelola 10 Bandara Unit Pelaksana Teknis (UPT) tidak disambut pihak swasta. Hanya Angkasa Pura I dan Angkasa Pura II saja yang (lagi-lagi) berminat untuk mengelola bandara UPT tersebut.
Menteri Perhubungan Ignasius Jonan, dalam diskusi di kantornya, Kamis (5/2) mengatakan, hingga saat ini belum ada pihak swasta yang mengajukan pengelolaan bandara UPT tersebut. Hal yang mempersulit pengelolaan bandara oleh swasta, kata Jonan, adalah aturan yang mewajibkan porsi saham terbesar tetap dipegang oleh pemerintah.
"Pengelola bandara itu harus 51% badan usaha pemerintah. Yang berpengalaman itu kan Angkasa Pura I dan II, tapi masih banyak yang tidak becus bandaranya," kata dia.
Jonan mengakui, tujuan dari penyerahan pengelolaan bandar kepada swasta antara lain adalah untuk peningkatan kualitas pelayanan di bandara tersebut. Menurutnya, kinerja dua BUMN operator bandara - Angkasa Pura l dan Angkasa Pura ll - masih kurang dalam segi pelayanan.
Oleh karena itu, Jonan menggagas untuk melakukan audit tak hanya terhadap maskapai penerbangan namun juga terhadap operator bandara. "Akan kita audit. Ada 70-80 Permen terkait standar keselamatan darat laut udara kereta api. Kalau standar pelayanan sedang diuji publik. Minggu depan keluar. Kalau itu keluar baru bandara nanti diaudit penuh lagi. Termasuk maskapai," ujarnya.
Beberapa waktu lalu, Kementerian Perhubungan menawarkan 10 bandara untuk dikelola swasta. Antara lain Bandara Sentani (Jayapura), Bandara Mutiara (Palu), Bandara Juwata (Tarakan), Bandara Matahora (Wakatobi), Bandara Sultan Babullah (Ternate), Bandara Tjilik Riwut (Palangkaraya), Bandara Komodo (Labuan Bajo), Bandara Hanandjoedin (Tanjung Pandan), Bandara Fatmawati (Bengkulu), Bandara Radin Inten II (Lampung).
Kemenhub juga berencana menawarkan pembangunan sejumlah bandara baru, seperti bandara Kulon Progo di DIY, Kertajati di Jawa Barat dan bandara di Bali Utara, kepada pihak swasta
Back
結果 (
日本語) 1:
[コピー]コピーしました!
Thursday, February 05, 2015 15:01 WIBSwasta Tidak Tertarik Tawaran Pemerintah Untuk Kelola BandaraIpotnews – Tawaran pemerintah untuk mengelola 10 Bandara Unit Pelaksana Teknis (UPT) tidak disambut pihak swasta. Hanya Angkasa Pura I dan Angkasa Pura II saja yang (lagi-lagi) berminat untuk mengelola bandara UPT tersebut.Menteri Perhubungan Ignasius Jonan, dalam diskusi di kantornya, Kamis (5/2) mengatakan, hingga saat ini belum ada pihak swasta yang mengajukan pengelolaan bandara UPT tersebut. Hal yang mempersulit pengelolaan bandara oleh swasta, kata Jonan, adalah aturan yang mewajibkan porsi saham terbesar tetap dipegang oleh pemerintah."Pengelola bandara itu harus 51% badan usaha pemerintah. Yang berpengalaman itu kan Angkasa Pura I dan II, tapi masih banyak yang tidak becus bandaranya," kata dia.Jonan mengakui, tujuan dari penyerahan pengelolaan bandar kepada swasta antara lain adalah untuk peningkatan kualitas pelayanan di bandara tersebut. Menurutnya, kinerja dua BUMN operator bandara - Angkasa Pura l dan Angkasa Pura ll - masih kurang dalam segi pelayanan.Oleh karena itu, Jonan menggagas untuk melakukan audit tak hanya terhadap maskapai penerbangan namun juga terhadap operator bandara. "Akan kita audit. Ada 70-80 Permen terkait standar keselamatan darat laut udara kereta api. Kalau standar pelayanan sedang diuji publik. Minggu depan keluar. Kalau itu keluar baru bandara nanti diaudit penuh lagi. Termasuk maskapai," ujarnya.Beberapa waktu lalu, Kementerian Perhubungan menawarkan 10 bandara untuk dikelola swasta. Antara lain Bandara Sentani (Jayapura), Bandara Mutiara (Palu), Bandara Juwata (Tarakan), Bandara Matahora (Wakatobi), Bandara Sultan Babullah (Ternate), Bandara Tjilik Riwut (Palangkaraya), Bandara Komodo (Labuan Bajo), Bandara Hanandjoedin (Tanjung Pandan), Bandara Fatmawati (Bengkulu), Bandara Radin Inten II (Lampung).Kemenhub juga berencana menawarkan pembangunan sejumlah bandara baru, seperti bandara Kulon Progo di DIY, Kertajati di Jawa Barat dan bandara di Bali Utara, kepada pihak swastaBack
翻訳されて、しばらくお待ちください..
