JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi V DPR memberikan sejumlah catatan bagi pemerintah terhadap penanganan arus Mudik dan arus balik Lebaran 2015. Ketua Komisi V Fary Djemi Francis mengatakan, masih terdapat sejumlah kekurangan pelayanan pemerintah terhadap masyakarat yang Mudik Lebaran. Hal ini disebabkan karena kurangnya persiapan.
"Angkutan udara masih ada keluhan penumpang dan kesemrawutan di bandara, terutama yang delay," kata Fary dalam konferensi pers di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (30/7/2015).
Terutama dengan kejadian erupsi gunung Raung, lanjut Fary, sejumlah bandara pun harus tutup dan tidak siap mengantisipasi penumpukan penumpang. "Walau beberapa bandara yang kita kunjungi ada yang siap, namun secara umum tidak siap," ujarnya.
Untuk lalu lintas darat, politisi Gerindra ini mendesak pemerintah untuk meningkatkan sarana dan prasarana jalan, termasuk antisipasi kemacetan disejumlah ruas tol. Bahkan ruas tol Cikopo Palimanan (Cipali) yang baru dibangun pun, menurut dia, masih belum optimal.
"Untuk kereta api masih ada keterlambatan walau di bawah satu jam. Dan ada gangguan server tiket online," ujarnya.
Fary mengatakan, memasuki masaa sidang ke-5 pada 14 Agustus mendatang, Komisi V akan menggelar rapat dengan Kementrian Perhubungan dan lembaga terkait lainnya guna mengevaluasi arus Mudik dan balik Lebaran 2015. Dengan begitu, diharapkan Mudik pada tahun-tahun berikutnya akan berjalan dengan lebih baik.
結果 (
日本語) 1:
[コピー]コピーしました!
JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi V DPR memberikan sejumlah catatan bagi pemerintah terhadap penanganan arus Mudik dan arus balik Lebaran 2015. Ketua Komisi V Fary Djemi Francis mengatakan, masih terdapat sejumlah kekurangan pelayanan pemerintah terhadap masyakarat yang Mudik Lebaran. Hal ini disebabkan karena kurangnya persiapan."Angkutan udara masih ada keluhan penumpang dan kesemrawutan di bandara, terutama yang delay," kata Fary dalam konferensi pers di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (30/7/2015).Terutama dengan kejadian erupsi gunung Raung, lanjut Fary, sejumlah bandara pun harus tutup dan tidak siap mengantisipasi penumpukan penumpang. "Walau beberapa bandara yang kita kunjungi ada yang siap, namun secara umum tidak siap," ujarnya.Untuk lalu lintas darat, politisi Gerindra ini mendesak pemerintah untuk meningkatkan sarana dan prasarana jalan, termasuk antisipasi kemacetan disejumlah ruas tol. Bahkan ruas tol Cikopo Palimanan (Cipali) yang baru dibangun pun, menurut dia, masih belum optimal."Untuk kereta api masih ada keterlambatan walau di bawah satu jam. Dan ada gangguan server tiket online," ujarnya.Fary mengatakan, memasuki masaa sidang ke-5 pada 14 Agustus mendatang, Komisi V akan menggelar rapat dengan Kementrian Perhubungan dan lembaga terkait lainnya guna mengevaluasi arus Mudik dan balik Lebaran 2015. Dengan begitu, diharapkan Mudik pada tahun-tahun berikutnya akan berjalan dengan lebih baik.
翻訳されて、しばらくお待ちください..
