Pada gambar di atas diketahui bahwa jumlah puskesmasnon rawat inap meningkat dari 6.085unit pada tahun 2010 menjadi 6.353unit pada tahun 2014. Meskipun demikian, terjadi penurunan dari 6.358 unit pada tahun 2012 menjadi 6.338 unit pada tahun 2013. Hal ini dapat disebabkan karena adanya perubahan status dari puskesmasnon rawat inap menjadi puskesmasrawat inap. Peningkatan jumlah juga terjadi pada puskesmasrawat inap yaitu dari 2.920 unit pada tahun 2010 menjadi 3.378 unit pada tahun 2014. Dapat dikatakan bahwa terdapat 34,71% puskesmas rawat inap pada tahun 2014.
Puskesmas juga berkomitmen terhadap penurunan AKI dan AKB melalui upaya kesehatan kesehatan ibu, anak, gizi, promosi kesehatan serta penyelenggaraan puskesmas PONED. Bentuk pelayanan lain yang juga diberikan terkait den gan program kesehatan yaitupelayanan kesehatan peduli remaja (PKPR), upaya kesehatan kerja, upaya kesehatan olahraga, dan tatalaksana kasus Kekerasan terhadap Anak (KtA). Bentuk pelayanan kesehatan tersebut diselenggarakan sesuai dengan kebutuhan yang ada di wilayah kerja. Sebagai contoh upaya kesehatan kerja dibutuhkan pada puskesmas dengan wilayah kerja yang memiliki banyak pusat industri. Gambaran lebih rinci tentang jumlah dan jenis puskesmas menurut provinsi terdapat pada Lampiran 2.1 dan Lampiran 2.2.