Gadis itu mengerjapkan matanya berkali-kali, menahan rasa kantuk yang menghantuinya malam ini. Bagaimana bisa ia sudah meminum 4 gelas kopi malam ini dan matanya masih saja sulit untuk terbuka.
Eunji menolehkan kepalanya ke kiri dan ke kanan, menerawang seisi ruangan kerja yang cukup luas. Tidak ada orang lagi di ruangan itu. Eunji mendesah pelan sambil merapihkan tumpukan kertas yang ada di hadapannya. Eunji menoleh kearah jam tangan putihnya yang kini sudah menunjukan pukul 10 malam. Waktu yang cukup larut untuk melanjutkan pekerjaannya itu. Ia menarik nafasnya panjang. Ia lelah, seluruh tubuhnya terasa remuk.